Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian - Pengertian dan Jenis-jenis



Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian - Salah satu tahap melakukan suatu penelitian yaitu tahap pengambilan data. Data yang diharapkan tentunya adalah yang baik. Data yang baik yaitu data yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya dan data tersebut bersifat ajeg, tetap atau dapat dipercaya. Data yang sesuai dengan keadaan yang sebebarnya inilah yang disebut dengan data yang valid. Sedangkan data yang dapat dipercaya disebut dengan data yang reliabel. Supaya diperoleh data yang valid dan reliabel, maka instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data baik tes maupun non tes harus mempunyai bukti validitas dan reliabilitas.

Validitas Instrumen

Suatu instrumen dikatakan valid bila instrumen terebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak di ukur. Sehingga dapat dikatakan bahwa validitas berhubungan dengan “ketepatan” dengan alat ukur. Dengan istrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid pula. Istilah valid sukar untuk dicari penggantinya, sebagian peneliti ada yang menyebutknya dengan “sahih”, “tepat”, dan juga “cermat”.
Secara garis besar validitas instrumen dibedakan menjadi dua yaitu, validitas internal (internal validity) dan validitas eksternal (eksternal validity).

1. Validitas Internal (Internal Validity)

Validitas internal berkaitan dengan kriteria yang berasal dari dalam suatu instrumen penelitian, seperti tampilan instrumen, isi dan juga kemampuan instrumen dalam mengukur. Validitas internal disebut juga dengan Validitas Rasional, yang berarti validitas untuk sebuah instrumen penelitian menunjuk pada kondisi yang memenuhi syarat valid berdasarkan pada hasil penalaran atau rasionalitas. Instrumen dikatakan mempunyai validitas Internal bila instrumen tersebut kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional telah mencerminkan apa yanga diukur. Validitas internal dibagi menjadi dua, yaitu validitas isi (Content Validity) dan Validitas Konstruk (Construct Validity).
a. Validitas isi (Content Validity)
Validitas ini harus dimiliki oleh instrumen yang mengukur hasil belajar biasanya berbentuk tes. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi bila bisa mengukur kompetensi yang dikembangkan beserta indikator dan materi pembelajarannya. Untuk menguji validitasnya dapat dilakukan dengan cara membandingkan instrumen penelitian yang dibuat dengan materi pelajaran yang telah dipelajari. Dalam mengembangkan instrumen tes dapat memakai spesifikasi domain isi tes, yang menjelaskan isi secara rinci dengan spesifikasi cakupan isi dan tipe butir soal. Validitas ini berkaitan dengan pertanyaan ” sejauh mana butir tes mencakup keseluruhan indikator kompetensi yang dikembangkan dan materi atau bahan yang ingin diukur.

Menurut Djemari (2008:19-20) validitas isi sering dijelaskan melalui validitas tampang dan validitas logis.
1) Validitas Tampang
Validitas tampang didapatkan melalui pemeriksaan terhadap butir-butir tes untuk membuat kesimpulan bahwa tes tersebut mengukur aspek yang relevan. Dasar penyimpulannya lebih banyak didasarkan pada akal sehat.
2) Validitas Logis
Validitas logis disebut juga validitas pencuplikan (sampling validity), yang mana menuntut batasan yang seksama terhadap kawasan perilaku yang diukur dan suatu desain logis yang bisa mencakup bagian kawasan perilaku yang diukur. Salah satu cara untuk menunjukkan bukti validitas logis yaitu dengn membuat spesifikasi tes untuk menunjukkan tuntutan bukti validitas.

b. Valitias Konstruk (Construct Validity)
Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen penelitian mengukur konsep dari suatu teori, yaitu yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Definisi atau konsep yang diukur berasal dari teori yang dipakai dalam penelitian itu sendiri. Sehingga harus ada pembahasan mengenai teori tentang variabel yang akan diukur yang menjadi dasar penentuan konstruk suatu instrumen. Berdasarkan teori tentang variabel tersebut baru kemudian dirumuskan konseptual dan definisi operasional, yang selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur.
Suatu instruemn dikatakan mempunyai validitas konstruk bila terdapat keterkaitan antara butir instrumen dengan indikator, definisi operaional dan konsep teori tentang variabel peneltian yang diukur. Untuk menguji validitas konstruk bisa menggunakan pendapat para ahli (expert judgment). Para ahli akan memberikan keputusan apakah instrumen tersebut bisa sipakai tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. Menurut Sugono (2007:177) jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan minimal tiga orang dan biasanya mereka telah bergelar doktor sesuai dengan ruang lingkup yang diteliti.

2. Validitas Eksternal

Validitas Eksternal (esternal validity) dikenal juga validitas empiris (empiricial validity). Pada validitas eksternal berdasarkan pada kriteria yang ada dari luar isntrumen yaitu berdasarkan pada fakta empiris atau pengalaman. Kriterian yang dipakai sebagai pembanding instrumen yaitu sesuatu yang sudah tersedian dan sesuatu yang masih belum tersedia akan tetapi terjadi diwaktu yang akan datang. Instrumen yang sesuai dengan kriteria yang sudah ada dikenal dengan validitas kesejajaran (concurrent validity), sedangan instrumen yang sesuai dengan kriteria yang diprediksi akan terjadi disebut dengan valditas prediksi (predictive validity). 

a. Validitas Kesejajaran (concurrent validity)
Suatu instrumen dikatakan mempunyai validitas kesejajaran bisa hasilnya sesuai dengan kriteria yang sudah ada, yang mana mempunyai kesejajaran dengan kriteria yang sudah ada. Kriteria yang sudah ada dapat berupa instrumen lain yang mengukur hal yang sama dan sudah diakui validitasnya, misalnya berupa tes terstandar. Akan tetapi juga dapat dibandingkan dengan catatan-catatan yang ada di lapangan. Validitas ini dapat digunakan untuk mengukur validitas instrumen bentuk tes maupun non tes.

b. Validitas Prediksi (predictive validity)
Suatu instrumen diaktakan memiliki validitas prediksi bila instrumen penelitian tersebut memiliki kemampuan untuk memprediksi atau meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang mengenai hal yang sama. Misalnya tes masuk perguruan tinggi, tes tersebut diperkirakan mampu meramalkan keberhasilan calonmahasiswa dalam mengikuti kuliah di masa yang akan datang. Calon yang lolos diperkirakan akan mampu perkuliahan di masa yang akan datang dan begitu juga sebaliknya.

Validitas ini umumnya digunakan untuk menguji validitas dari suatu instrumen dalam bentuk tes. Sebagai alat pembanding validitas prediksi adalah nilai yang diperoleh setelah peserta tes mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi. Apabila ternyata siapa yang mempunyai nilai tes yang lebih tinggi gagal dalam ujian semester I dibandingkan dengan yang dulu nilai tesnya rendah maka instrumen tersebut tidak mempunyai validitas prediksi. Pengujaian valditas prediksi membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar karena prosedurnya yang cukup panjang dan berulang agar mendapat tes dengan kemampuan prediktor yang baik.



Reliabilitas Instrumen


Kata reliabilitas dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Inggris yaitu reliability, yang mana asalnya dari kata reliable yang mempunyai arti dapat dipercaya. Suatu instrumen tes dikatakan dapat dipercaya (reliable) bila memberikan hasil yang tetap atau ajeg (konsisten) bila diteskan berkali-kali. Misalnya suatu tes yang sama diberikan kepada siswa dalam satu kelas pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan (rangking) yang sama atau ajeg dalam satu kelas tersebut.

Ajeg atau tetap tidak harus skornya selalu sama, skor yang diperoleh dapat berubah akan tetapi urutan dalam kelompoklah yang sama. Jika dikaitkan dengan validitas maka validitas berhubungan dengan ketepatan sedangkan reliabilitas berkaitan dengan ketepatan atau keajegan. Banyak sekali istilah yang menuju pada reliabilitas, misalnya sperti konsistensi, keajegan, ketetapan, kestabilan dan juga keandalan. Intrumen yang reliabel belum tentu valid. Contohnya mistar yang patah diujungnya, bila dipakai berulang akan selalu menghasilkan data yang sama (reliabel) akan tetapi selalu saja tidak valid. Reliabilitasisntrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Oleh karena itu meskipun instrumen yang valid biasanya pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas instrumen tetap perlu dilakukan.

Berdasarakan pada cara pengujian instrumen, makam reliabilitas instrumen dapat dibagi menjadi dua yaitu, Reliabilitas Eksternal (External Reliability) dan Reliabilitas Internal (Intenal Relability)

1. Reliabilitas Eksternal (External Reliability)

Reliabialitas eksternal didapatkan bila ukuran atau kriteria tingkat reliabilitasnya berada di luar instrumen yang bersangkutan. Terdapat dua cara untuk menguji reliabilitas suatu instrumen yaitu dengan metode bentuk paralel (equivalent method) dan metode tes berulang (test-retest method)

a. Metode bentuk paralel (equivalent method)
Metode ini dilakukan dengan cara menyusun dua instrumen yang hampir sama (equivalent), selanjutnya diujicobakan padaa sekelompok responden yang sama (responden mengejadakan dau kali) kemudian dari hasil ujicoba tersebut dikorelasikan dengan teknik korelasi product moment. Intrumen paralel atau ekuivalen adalah dua buah instrumen yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesulitan dan susunan, tetap butir-butir pertanyaan/pertanyaan berbeda. Kelemahan metode ini adalah membutuhkan waktu dan biaya yang lebih karena harus menyusun dua instrumen, dan harus tersedia waktu yang lama untuk mencobakan dua kali tes.

b. Metode tes berulang (test-retest method)
Metode ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pembuatan soal dua kali. Pada metode ini peneliti hanya menyiapka satu perangkat instrumen, yang selanjutnya diteskan dan dicatat. Kemudian diwaktu yang berbeda perangkat tersebut diteskan kembali terhadap semua responden yang sama dan hasilnya dicacat. Kedua hasil tersebut kemudia diuji menggunakan korelasi yang sama dengn metode paralel.
Metode ini sebenarnya memiliki kelemahan yang berkaitan dengan kemungkinan responden yang masih ingat butir-butir soal pada tes yang pertama, sehingga dapat berpengaruh pada hasil tes yang kedua. Waktu jeda antar tes menjadi masalah yang tersendiri , karena bila waktu terlalu dekat ditakutkan masih banyak responden yang ingat soalnya, namun bila terlalu lama kemungkinan kondisi responden sudah berbuah misalnya responden telah belajar lagi.

Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian - Pengertian dan Jenis-jenis 



2. Relaibilitas internal (Internal Reliability)

Reliabilitas jenis ini diperoleh dari menganalisis data dari satu kali pengumpulan data. Berdasarkan pada sistem pemberian skor (scoring system) instumen, ada dua metode analisis internal yaitu Instrumen Skor Diskrit dan Instrumen Skor Non Diskrit. 

a. Instrumen Skor Diskrit. Merupakan intrumen yang skor jawaban/responnya hanya dua, satu dan nol, dengan kata lain benar dan salah. Untuk Instrumen skor diskrit tingkat reliabitiasnya dapat dicari dengan menggunakan metode berikut, metode belah dua (split-hallf metode); metode Flanagan; rumus Rulon; rumus K-R 20; rumus K-R 21; dan rumus Hoyt.

b. Instrumen Skor Non Diskrit. Merupaka instrumen pengukuran yang dalam sistem skoringnya bukan satu dan nol, tetapi bersifat gradual, yaitu ada penjelasan skor mulai dari skor tertinggi samoai skor terendah. Hal ini umumnya terdapat pada tes bentuk uraian dan pilihan ganda, dan instrumen non tes bentuk angket dengan skal Likert dan skala lajuan (ratting scale). Interval skor dapat mulai dari 1 sampai 4; 1 sampai 5; dan sebagainya. Untuk instrumen skor non diskrit dapat dianalisi menggunakan rumus Alpha.

Daftar Bacaan

Purwanto.2007.instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan, Pengembangan dan Pemanfaatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riduwan.2009. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian.Bandung: Alfabeta.
Sudjarwo dan Basrowi.2007.Manajemen Penelitian Sosial. Bandung: Alfabeta.
Sueratno dan Lincolin Arsyad.2003. metodologi Penelitian untuk Ekonimi dan Bisnis. Yoyakarta: UPP AMP YKPN.
Sugiyono.2010.Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto.2006.Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.
S. Eko Putro Widoyok.2012.Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

0 Response to "Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian - Pengertian dan Jenis-jenis"

Post a Comment