Metode Penelitian Campuran – Tujuan, Strategi dan Prosedur

Metode Penelitian Campuran - Metode Penelitian Campuran merupakan suatu pendekatan yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kuantitatif dan bentuk kualitatif. Penelitian metode campuran adalah suatu metode penelitian yang melibatkan pemakaian 2 metode, yaitu metode penelitian kuantitatif dan metode kualitatif dalam studi tunggal atau satu penelitian. Penelitian jenis ini lebih kompleks bila dibandingkan dengan penelitian yang lainnya, tidak hanya sekedar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data, tetapi juga melibatkan fungsi dari penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif sehingga secara keseluruhan lebih besar bila dibandingkan kedua penelitian tersebut. Penggunaan 2 metode penelitian ini dipandang lebih dapat memberikan suatu pemahaman yang lebih lengkap mengenai isu atau masalah penelitian daripada penggunaan salah satu metode penelitian di antaranya.


Tujuan Metode Penelitian Campuran

Tujuan Metode penelitian Campuran yaitu berisi tujuan penelitian secara keseluruhan, informasi mengenai unsur penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif, dan alasan atau rasionalisasi mencampur dua unsur tersebut guna meneliti suatu isu atau masalah penelitian.
Secara umum terdapat empat tujuan dari penggunaan metode penelitian campuran, yaitu sebagai berikut:
  1. Untuk lebih memahami isu atau masalah penelitian dengan mengtriangulasikan data kualitatif yang berupa perincian-perincian deskiriptif  dengan data kuantitatif yang berupa angka-angka.
  2. Untuk mendapatkan hasil-hasil statistik kuantitatif dari suatu sampel tertentu, kemudian menindaklanjutinya dengan mengobservasi atau mewawancarai sejumlah individu guna memperoleh penjelasan lebih mendalam tentang hasil statistik yang sudah didapatkan.
  3. Untuk mengeksplorasi suatu pandangan partisipan (kualitatif) untuk selanjutnya dianalsis berdasarkan sampel yang luas (kuantitatif).
  4. Untuk mengungkap hak-hak dan kecenderungan-kecenderungan dari suatu kelompok atau individu-individu yang tertindas.


Strategi Metode Campuran

Sebenarnya strategi metode campuran kurang populer bila dibandingkan dengan metode penelitian kuantutatif dan kualitatif. Secara khusus terdapat tiga strategi metode campuran yaitu sebagai berikut.

1.    Strategi metode campuran sekuensial (sequential mixed methods).

Metode penelitian campuran jenis ini merupakan prosedur di mana peneliti berusaha menggabungkan atau memperluas penemuan yang diperoleh dari 1 metode dengan penemuan dari metode lainnya. Misalnya dengan melakukan interview kualitatif terlebih dahulu untuk mendapatkan penjelasan yang memadai, kemudian didikuti dengen melakukan metode survei kuantitatif dengan sejumlah sampel guna mendapatkan hasil umum dari suatu populasi. Bila tidak demikian, dapat dimulai dari metode kuantitatif terlebih dahulu dengan menguji suatu teori ataupun konsep tertentu, baru kemudian dilanjutkan dengan metode kualitatif dengan mengeksplorasi beberapa kasus dan individu.

2.    Strategi metode campuran konkuren (concurrent mixed methods).

Metode penelitian campuran ini merupakan prosedur yang mana peneliti mempertemukan atau menyatukan data kuantitatif dengan data kualitatif guna memperoleh analisis komprehensif atas isu atau masalah penelitian. Pada penelitian jenis ini peneliti dalam mengumpulkan kedua jenis data tersebut dilakukan pada satu waktu, selanjutnya menggabungkannya menjadi satu data informasi dalam interpretasi hasil keseluruhan dari suatu isu atau masalah. Bila tidak, dalam strategi metode penelitian campuran jenis ini peneliti dapat memasukkan satu jenis data yang lebih kecil ke dalam sekumpulan data yang lebih besar guna menganalisis jenis pertanyaan yang berbeda-beda.

3.    Prosedur Metode campuran transformatif (transformative mixed methods).

Pada strategi jenis ini merupakan prosedur yang mana peneliti menggunakan kacamata teoritis sebagai perspektif overaching yang di dalamnya terdiri dari data kualitatif fan data kuantitatif. Perspektif inilah yang menyediakan kerangka kerja bagi topik penelitian, metode untuk pengumpulan data, dan hasil atau perubahan yang diinginkan. Bahkan, perspektif ini juga dapat dipakai oleh peneliti sebagai metode pengumpulan data secara sekuensial atau konkuren.

Dalam merancang suatu prosedur studi atau penelitian dengan memakai metode campuran, terdapat beberapa aspek penting yang perlu untuk dipertimbangkan. Creswell (2008) menyatkan bahwa aspek penting dalam merancang prosedur penelitian yang menggunakan metode campuran yaitu terdiri dari: waktu (timing), bobot (weighting), pencampuran (mixing), dan teorisasi (theorizing).

1.      Waktu (timing)

Para Peneliti haruslah mempertimbangkan waktu dalam proses pengumpulan data kuantitatif dan kualitatifnya. Apakah data hendak dikumpulkan pada waktu yang sama (konkuren) atau dikumpulkan secara bertahap (sekunsial). Pada saat data dikumpulkan secara bertahap, peneliti hendaknya perlu menentukan apakah data kualitatif atau kuantitatif yang akan dikumpulkan terlebih dahulu. Hal itu tergantung dari terhadap tujuan awal dari si peneliti. Namun, pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif secara bersaman dianggap paling efektif karena tidak memerlukan waktu yang lama dalam proses pengumpulan datanya.

2.      Bobot (weighting)

Bobot yang dimaksud pada merancang prosedur mixed methods atau metode campuran adalah prioritas yang diberikan antara metode kualitatif atau kuantitatif. Dalam studi atau penelitian tertentu bobot dapat seimbang atau sama. Dalam beberapa penelitian atau studi lain, mungkin lebih menekankan pada salah satu metode. Penekanan pada satu metode bergantung pada kepentingan peneliti itu sendiri, keinginan pembaca seperti pihak kampus, organisasi profesional, dan hal apa yang hendak diutamakan oleh si peneliti.

3.      Pencampuran (mixing)

Pencampuran diartikan sebagai data kualitatif dan kuantitatif dikombinasikan dalam beberapa cara. Peneliti dapat mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif secara konkuren, kemudian meleburkan atau menggabungkan secara utuh kedua data tersebut dengan mentransformasi data kualitatif menjadi angka-angka yang dapat dihitung (kuantitatif). Selain itu, bila peneliti tidak menggabungkan kedua data tersebut, peneliti dapat menjadikan salah satu data sebagai data sekunder dan data lainnya sebagai data primer, dimana data sekunder berperan sebagai penjelas atau pendukung dari dari primer. 

4.      Teorisasi (theorizing)

Dalam merancang suatu metode campuran sangatlah penting untuk mempertimbangkan perspektif teori yang dapat menjadi landasan untuk keseluruan proses studi atau penelitian. Teori tersebut berperan guna membentuk dan menentukan rumusan masalah yang diajukan, objek penelitian, metode pengumpulan data serta implikasi-implikasi yang diharapakan dari studi atau penelitian.


Prosedur Pengumpulan Data Metode Campuran (Mixed Method)

Pada prosedur pengumpulan data penelitian metode campuran ini, sangatlah  penting  kiranya untuk mengidentifikasi strategi-strategi sampling dan juga pendekatan-pendekatan dalam memvalidasi data hasil penelitian. Seperti, menentukan jenis dan mengidentifikasi data baik kualitatif maupun kuantitatif yang dikumpulkan selama penelitian, mengetahui data kualitatif, karena sering dipilih dengan random sampling supaya masing-masing individu mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel, dan bisa digeneralisasikan terhadap suatu populasi secara luas. Teddlie dan Yu (2007) telah mengembangkan tipologi lima sampling metode campuran, yaitu:
  1. Strategi Dasar; teknik sampling kualitatif dan kuantitatif dikombinasikan.
  2. Sampling Konkuren; teknik sampling kualitatif dan teknik sampling kuantitatif dikombinasikam menjadi prosedur-prosedur sampling yang independen atau diterapkan secara bersamaan seperti pada instrumen survey dengan respons tertutup maupun respons terbuka.
  3. Sampling Sekuensial; sampel pada tahap kedua diambil untuk digunakan melengkapi sampel pada tahap pertama.
  4. Sampling Multilevel; suatu sampling yang diterapkan pada 2 atau lebih unit analisis.
  5. Sampling yang menerapkan bentuk kombinasi berdasarkan pada jenis metode campuran.
Secara umum dalam metode campuran, teknik pengumpulan datanya menggunakan self report yaitu menanyakan informasi diri dari individu yang akan diteliti.

Metode Penelitian Campuran

Analisis Data Metode Campuran (Mixed Method)

Pada tahapa analisis data dalam metode campuran sangatlah berhubungan dengan strategi yang dipilih. Analisis data bisa dilakukan berdasarkan pada pendekatan kualitatif (deskripsi dan analisis teks atau gambaran secara tematik) dan kuantitatif (analisis angka-angka secara deskriptif dan inferensial), atau antara dua pendekatan ini. Tashakkori dan Teddlie (2003) menjelaskan terdapat beberapa metode analisis data metode campuran bisa digunakan, yaitu:
1.    Transformasi Data
2.    Membuat Instrument
3.    Mengeksplorasi Outlier-Outlier
4.    Menguji Level-level Ganda
5.    Membuat Matriks atau Tabel


DAFTAR PUSTAKA

Creswell, John W.. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarya: Pustaka Pelajar.
Fraenkel, Jack R. dan Norman E. Wallen. How To Design and Evaluate Research in Education. Mc.Graw-Hill International Edition.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

0 Response to "Metode Penelitian Campuran – Tujuan, Strategi dan Prosedur"

Post a Comment