Flu Singapura – Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Flu Singapura - Mungkin tidak sedikit yang masih belum mengetahui apa yang dimaksud flu singapura, hal itu terbukti saat seorang anak didiagnosis dengan menyebutkan “Pak / Bu, Putra atau putri sedang terkena flu singapura”. Orang tua : “waduh, penyakit apa itu dok? apa flu dari singapore dok, bahaya tidak dok”. itu salah satu contohnya dan masih banyak lagi pertanyaan yang lainnya.
Oleh sebab itu, pada artikel kali ini akan dijabarkan apa itu flu singapura, gejala, penyebab dan pemularan, serta pengobatannya bagi penderita flu singapura. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat yang besar kita semua.


Pengertian Flu Singapura

Untuk Istilah kedokteran flu singapura dikenal dengan hand foot and mout disease atau disingkat HFMD, bila dalam bahasa Indonesia menjadi penyakit KTM (Kaki Tangan Mulut).  Hal ini dikarenakan salah satu ciri penyakit dari ini yaitu adanya lepuhan, bintil-bintil air dan luka-luka pada kaki, tangan, dan mulut. Penyakit ini biasanya menyerang anak kecil tapi bisa juga terjadi pada orang dewasa. Kenapa disebut Flu singapura? apa hubungannya dengan singapura? jawabnya adalah karena penyakit ini pernah menjadi wabah di singapore sampai mengakibatkan banyak sekolah dan fasilitas umum lainnya ditutup sehingga penyakit ini dikenal orang dengan sebutan flu singapore.

Flu Singapura merupakan infeksi menular yang disebabkan oleh virus. Flu singapura menyebabkan bintil-bintil air dan luka-luka seperti sariawan yang banyak ditemukan pada bibir dan mulut bagian dalam, luka lepuhan bintil-bintl air juga muncul pada tangan, kaki, dan terkadang pada bokong, lipatan paha, lutut atau juga daerah popok.

Gejala Flu Singapura

Flu Singapura mempunyai masa inkubasi yang berlangsung kurang lebih satu minggu sebelum munculnya tanda dan gejalanya, sebagai berikut:
•    Pada mulanya anak akan mengalami demam yang tinggi dengan suhu tubuh 38°C hingga 39°C yang disertai lesu atau rewel terkadang juga pilek.
•    Pada anak yang lebih sedikit lebih besar umumnya mengeluhkan sakit pada tenggorokan, pada bayi kemungkinan akan menolak ASI serta menolak untuk makan dan minum karena sakit untuk menelan.
•    Kemudian untuk 1 atau 2 hari berikutnya, mulai muncul bintil-bintil merah yang lama-lama menjadi luka atau semacam lecet di mulut umumnya di bibir dan pipi bagian dalam, tenggorokan dan langit-langit. Luka ini mirip seperti sariawan kecil-kecil dan jumlahnya banyak.
•    Selain itu muncul juga lebab berupa bintil-bintil merah yang berisi cairan (vesikel) atau lepuhan, dan terkadang dapat pecah kemudian menjadi lecet (ulkus). lebab atau lepuhan ini umumnya terdapat di telapak tangan dan telapak kaki, baisanya dapat juga muncul pada lutut, bokong, siku, atau daerah genital.
•    Pada beberapa anak yang terinfeksi virus flu singapura ini kemungkinan tidak memperoleh semua gejala penyakit tersebut. Sebagian kemungkinan hanya mengalami luka lecet pada mulut atau lepuhan pada kulit saja.
•    Seperti pada penyakit virus lainnya, flu singapura akan membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam periode 7 sampai dengan 10 hari.

Kebanyakan pada kasus flu Singapura, penderitanya tidak memerlukan bantuan tindakan medis, karena gejala penyakit ini akan reda dengan sendirinya kurang lebih seminggu tanpa penanganan medis apa pun. Akantetapi bila penderita mengalami dehidrasi, gejala yang tidak kunjung membaik dalam kurun waktu satu minggu, dan juga muncul gejala fisik berat lainnya, sebaiknya segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Penyebab Flu Singapura

Penyebab Flu singapura yaitu virus RNA dari famili Picornaviridae, Genus Enterovirus terdiri atas virus Coxsackie A, Coxsackie B, Enterovirus dan Echovirus. Virus Penyebab Flu singapura yang paling sering tetapi ringan yaitu Coxsackie A16, A6, A10, sedangkan virus penyebab flu singapura dan dapat menimbulkan kasus berat serta berpotensi menimbulkan komplikasi sampai kematian adalah Enterovirus 71.

Karena penyebab flu singapura adalah virus sehingga penyakit ini mudah sekali menular. Penularan flu singapura tidak berbeda dengan penyakit flu biasanya, yaitu melalui droplet ketika bersin, tinja, air liur,  dan cairan dari ekskreta atau vesikel. Penularan juga dapat melalui kontak tak langsung seperti melalui barang-barang yang telah terkontaminasi oleh cairan-cairan tersebut. Flu Singapura umumnya menyerang balita dengan usia sekitar dua minggu sampai dengan usia lima tahun, namun ada juag kasus yang terjadi pada anak sampai usia 10 tahun.

Orang dewasa biasanya kebal terhadap flu singapura ini, namun mungkin saja terjadi. Seperti halnya pada infeksi virus lainnya, misalnya cacar air anak yang sudah pernah terjangkit flu singapura akan mempunyai kekebalan terhadap penyakit ini sehingga kemungkinan besar hanya sekali saja terkena flu singapura. Asalkan dengan catatan virus penyebabnya sama, tapi bila virus penyebabnya berbeda anak tetap bisa terkena lagi. Gejala Flu singapura umumnya akan muncul tiga hingga 6 hari sesudah anak terkena atau terpapar virus. Periode ini disebut dengan masa inkubasi.

Virus jenis ini dengan cepat menyebar ke seluruh jaringan mulut, sekitar area amandel, dan juga masuk ke dalam sistem pencernaan. Kemudia pada akhirnya melalui aliran darah  virus ini menyebar ke seluruh tubuh. Namun, sebelum virus menyebar ke organ vital, sistem kekebalan atau imunitas tubuh akan segera mengendalikannya.

Sumber utama dalam penyebaran virus ini yaitu melalui mulut. Penyebaran flu Singapura secara kontak langsung dengan penderita umumnya melalui:
• Cairan hidung dan tenggorokan yang keluar ketika bersin.
• Air liur yang terhempas ke udara ketika batuk.
• Cairan yang dari luka melepuh yang pecah.
• Permukaan benda yang telah terkontaminasi oleh kotoran atau tinja penderita.

Diagnosis Flu Singapura

Tanda dan gejala flu Singapura dapat disebabkan oleh bermacam-macam virus. Berikut ini beberapa hal yang dapat membedakan gejala flu Singapura dengan penyakit - penyakit lainnya:
• Pola dari gejala yang muncul. Urutan gejala-gejala tersebut dapat menentukan apakah orang tersebut terkena flu Singapura atau bukan. Gejala flu Singapura umumnya diawali dengan demam dan sakit pada tenggorokan. Lalu disertai munculnya luka-luka pada mulut, serta lepuhan pada kaki dan tangan.
• Usia penderita. Flu Singapura biasanya terjadi pada anak yang berusia di bawah 10 tahun.
• Bentuk dan ukuran luka yang ditimbulkan. Ukuran luka dapat membedakan flu Singapura dengan penyakit lainnya. Flu Singapura memiliki ukuran luka yang lebih kecil dibandingkan cacar.

Hasil dari evaluasi beberapa hal tersebut di atas umumnya cukup guna menjadi bahan diagnosis dokter. Akan tetapi bila masih belum yakin, dokter umumnya akan mengambil sampel cairan dari kulit, tenggorokan, atau rektum, maupun dari darah, atau tinja untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium.

Pengobatan Flu Singapura

Penyakit flu singapura umumnya tidak membutuhkan pengobatan yang khusus. Anda dapat melakukan perawatan di rumah guna membantu meringankan gejala flu singapura, yaitu dengan cara sebagai berikut:
• Berikanlah anak cairan atau minuman dingin guna membantu meredakan rasa sakit di tenggorokan. Perbanyak minum air putih agar tidak mengalami dehidrasi.
• Janganlah memberikan makanan atau minuman yang rasanya asam atau pedas, keripik, kerupuk, atau gorengan sejenis. Karena makanan – makanan seperti ini dapat membuat sariawan menjadi lebih menyakitkan.
• Berikanlah acetaminophen atau parasetamol atau juga ibuprofen guna meredakan nyeri dan demam.
• Janganlah memberikan aspirin kepada anak.
• Janganlah memberikan antibiotik pada anak, karena flu singapura disebabkan oleh virus bukan bakteri.
• Bila anak atau bayi mengalami diare, muntah atau tidak dapat makan dan minum hingga jadi lemah, maka si anak harus segera diberikan perawat.

Resiko penyebaran flu Singapura dapat dikurangi dengan beberapa cara sebagai berikut:
• Mengisolasi pasien flu Singapura. Penderita flu singapura disarankan untuk diisolasi sampai sembuh karena Flu Singapura sangat mudah menular.
• Membersihkan area yang dicurigai telah terkontaminasi virus. Bersihkanlah area yang dicurigai telah terkontaminasi virus seperti pakaian, meja, seprei, peralatan makan dengan menggunakan air sabun, lalu bersihkanlah lagi dengan pemutih klorin.
• Mencuci tangan dengan bersih. Cucilah tangan anda dengan bersih secara rutin, khususnya setelah mengganti popok anak, BAB, menyiapkan makanan, dan sebelum makan.
• Ajarkanlah cara menjaga kebersihan. Sebaiknya jangan lupa mengajarkan pada anak bagaimana langkah menjaga kebersihan anggota tubuhnya sendiri, karena anak-anak di bawah 10 tahun sangat rentan tertular flu Singapura.
• Hindarilah berbagi peralatan, bahkan mencium anak yang menderita flu Singapura.
Flu singapura, gejala, penyebab dan pengobatan

Komplikasi Flu Singapura

Berikut ini beberapa komplikasi dari flu Singapura, namun hal ini memang jarang sekali terjadi, beberapa komplikasi flu Singapura yaitu:
• Dehidrasi. Luka yang timbul pada rongga mulut dan pada tenggorokan dapat menyulitkan penderita untuk minum, yang mana dapat  membuat penderitanya mengalami dehidrasi.
• Meningitis virus. Meningitis virus dapat terjadi bila virus penyebab flu singapura masuk ke otak. Meningitis virus merupakan infeksi selaput otak dan saraf tulang belakang, namun komplikasi ini jarang sekali terjadi.
• Ensefalitis. Merupakan komplikasi yang paling serius dan sangat jarang terjadi dari flu Singapura. Ensefalitis yaitu infeksi virus yang dapat menyebabkan jaringan otak membengkak serta meradang. Ensefalitis juga dapat menyebabkan kerusakan otak parah, dan pada akhirnya berujung kematian.

Cara Mencegah Flu Singapura

Tidak ada vaksin yang bisa disuntikkan guna melindungi terhadap virus penyebab penyakit tangan, kaki, dan mulut atau flu singapura ini. Seseorang dapat mencegah flu singapura dengan cara sebagai berikut:
- Sering-seringlah mencuci tangan menggunakan air dan sabun  yang mengalir, terutama setelah mengganti popok atau menggunakan toilet.
- Rajinlah membersihkan benda yang sering disentuh si anak termasuk mainannya.
- Menghindari kontak langsung seperti memeluk,mencium, serta berbagi peralatan makan dengan penderita sakit flu singapura.





0 Response to "Flu Singapura – Gejala, Penyebab dan Pengobatan"

Post a Comment